Rabu, 06 Juli 2011

Modul
DAMPAK MASALAH PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN

Mata pelajaran : Geografi
Kelas : VIII
Nomor modul : Geo.01
Disusun oleh

Nama : Martinus Riko Heryanto
NPM : 090401050117

Kelas : C


KATA PENGANTAR
Belajar Geografi Yang Sebenarnya…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha esa karena atas berkat dan karuniaNya penulis modul dampak masalah penduduk terhadap pembangunan dapat terselesaikan dengan baik.keberadaan modul ini dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara mandiri, sehingga diharapkan para siswa dapat memahami konsep dampak masalah penduduk terhadap pembangunan yang ada di Indonesia,sekalipun modul ini masih jauh dari sempurna.
Modul ini tersusun secara sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti dan berkaitan dengan tuga-tugas untuk mempertajam dan mengembangkan wawasan yang sesuai dengan pengalaman siswa.oleh sebab itu siswa dapat belajar secara individu maupun kelompok.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang membantu dan memberi motivasi untuk tetap menulis walaupun banyak kegiatan lain yang membutuhkan waktu dan perhatian .
Modul ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik kami harapankan dari semua pihak dan simpatisan yang bersetumpu.
Akhirnya semoga modul ini dapat lebih bermanfaat





Malang, 2 Juni 2011


Penulis




Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006
Tentang
Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menegah

Standar Kompetensi,Kompetensi Dasar Dan Indikator
A.Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
B.Kompetensi Dasar : 1.4 mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan
dampaknya terhadap pembangunan.
C.Indikator : - menjelaskan permasalahan kualitas penduduk (kauntitas
dan kualitas).
Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan.








DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Kegiatan Belajar.......................................................................................iii
Daftar Isi..................................................................................................iv
Pendahuluan.............................................................................................v
Permasalahan Penduduk Indonesia......................................................1
Dampak Dari Permasalahan Penduduk...............................................13
Upaya Mengatasi Permasalahan Pnduduk..........................................18
PENUTUP................................................................................................26
UJI KOMPETENSI.................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................30









PENDAHULUAN
Selamat! Anda sudah menyelesaikan modul GEO.VIII.01. Saya percaya Anda telah memperoleh hasil yang baik. Sekarang, mari kita lanjutkan ke materi berikutnya tentang “Damapk Masalah Penduduk Terhadap Pembangunan”. Dimana jumlah penduduk dapat berpengaruh terhadap pemabangunan yang ada di suatu negara,khususnya negara Indonesia.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu untuk memprediksi dinamika perubahan atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Modul ini dibagi menjadi empat kegiatan belajar, dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1 : Permasalahan penduduk Indonesia.
Kegiatan belajar 2 : Dampak Dari Permasalahan Penduduk.
Kegiatan belajar 3 : Upaya Mengatasi Permasalahan Penduduk Indonesia.

Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan baik, maka perhatikan petunjuk belajar berikut ini:
Modul ini dapat Anda pelajari dalam waktu delapan sampai sepuluh jam.
Dalam mempelajari setiap kegiatan belajar, jangan Anda lupa mengerjakan latihan/tugas yang telah disediakan, dengan mengerjakannya Anda akan mengetahui seberapa jauh Anda telah menguasai isi yang terkandung dalam kegiatan belajar itu.
Bekerja samalah!

Pelajari sekali lagi uraiannya, terutama bagian yang kurang Anda pahami, sehingga benar-benar jelas. Karena materi pelajaran ini amat bermanfaat dalam aktivitas Anda sehari hari. Semoga Anda senang dalam belajar dan menyukai materi ini, karena begitu besar dampak msalah penduduk terhadap pembangunan sehingga kita perlu mempelajarinya. Untuk memperdalam materi silahkan Anda mencari informasi dari sumber lain seperti dari koran, majalah, brosur atau buku buku yang membicarakan masalah penduduk Indonesia.


Selamat belajar!




DAMPAK MASALAH PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN
Setelah mempelajari modul ini,di harapkan siswa dapat :
1.Menjelaskan permasalahan penduduk indonesia;
2.Dampak dari permasalahan penduduk; dan
3.Upaya mengatasi permasalahan penduduk indonesia.

Selamat mempelajari modul 1 ini. Dengan kesungguhan belajar, materi pada kegiatan 1 ini akan mudah Anda pahami.
A.Permasalahan Penduduk Indonesia
Gambar 1.1 kerumunan penduduk
Berdasarkan hasil sensus tahun 2005,jumlah penduduk Indoensia melebihi 218 juta jiwa. Penduduk sebanyak ini tentu akan menjadi masalah apabila tidak dikelola pemerintah dengan baik. Apabila melihat kondisi fisik indonesia yang berbentuk kepulauan mengakibatkan penduduk menyebar tidak merata hingga sulit dalam koordinasi. Diperlukan kerja keras untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas manusia indonesia. Penduduk yang berjumlah besar ini diharapkan menjadi modal pembangunan,yaitu sebagai subjek pembangunan utama. Dengan berperan sebagai subjek pembangunan,penduduk tidak menjadi beban negara tetapi menjadi pelaku pembangunan,yang turut berperan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Masalah kependudukan yang dihadapi bagsa Indonesia ditinjau dari kewilayahan antara alin persebaran penduduk tida merata,khususnya antara desa dan kota,wilayah jawa dengan luar jawa, dan Indonesia bagian Barat dan Timur.
Bukan suatu rahasia lagi,indonesia terkenal di seluruh dunia karena kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Mengapa bangsa Eropa pada abab XVI jauh-jauh dari negaranya datang ke Indonesia ? Jawabannya yang pasti karena bangsa Eropa inin medaptkan rempah-rempah yang banyak di hasilkan Indonesia. Bahkan, di antara mereka saling berebut ingin menguasai daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Rempah-rempah hanyalah salah satu jenis kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Masih banyak lagi kekayaan sumber daya alam lainnya,misalnya tambang minyak bumi dan mineral,hutan dengan berbagai jenis kayu,dan lautan dengan berbagai macam ikan serta hewan laut lainnya. Seluruh kekayaan sumber daya lam itu hampir tersebar di seluruh bagian wilayah Indonesia. Hanya saja,kekayaan sumber daya alam Indonesia belum dapat digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebagai contoh,kita dapat melihat berita-berita di televisi,radio, dan surat kabar, masih banyak terdapat pengangguran di daerah-daerah,daerah kumuh banyak muncul di kota-kota besar,dan anak-anak sekolah tidak dapat melanjutkan (drop out) karena ketiadaan biaya pendidikan.
Mengapa hal ini bisa terjadi ? mengapa negara lain yang tidak mempunyai modal sumber daya alam melimpah,seperti jepang,singapura dan korea,malah lebih maju dan sejahtera dari negara kita ? coba kita semua pikirkan dan cari jawabnya. Jawabannya adalah,kemajuan suatu negara dan kesejahteraan rakyatnya sangat dipengaruhi oleh kaulitas sumber daya manusia. Sebagai contoh negara jepang. Meskipun jepang porak poranda akibat Perang Dunia II serta mengalami kekalahan perang,tetapi jepang kemudian dapt bangkit dan membangun negaranya. Bangsa jepang juga tidak diuntungkan dengan kondisi alamnya. Gempa bumi pun sering terjadi dan letak geografisnya berada di daerah subtropik. Keterbatasan kondisi fisik lingkungan alam dan pengalaman pahit Perang Dunia II itulah yang menjadikan salah satu pendorong bagi bangsa jepang untuk memajukan negaranya.
Pada tahun 1997,Indonesia mengalami krisis ekonomi hebat yang berdampak disegala bidang. Salah satu di antaranya adalah masalah sumber daya manusia atau yang berkaitan dengan kependudukan,yaitu angka pengangguran semakin meningkat,pendapatan per kapita yang rendah, dan menurunnya kualitas penduduk.
Apakah faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk ? bagaimana usaha untuk meningkatkan kualitas penduduk ? Dimanakah pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di wilayah Indonesia ? Bagaimana hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi Indonesia ? Mari kita simak penjelasan pada uraian berikut ini.

Gambar 1.2 Pemukiman kumuh
Pernahkah kamu menyaksiakn pemandangan lingkungan sosial yang kontras dan ironis di kota besar ? Di balik gedung-gedung yang menjulang tinggi dan megah ternyata terdapat pemukiman kumuh (slum area) yang letaknya berdekatan denga gedung-gedung itu. Meskipun berdekatan,kedua lingkungan mempunyai kehidupan yang bertolak belakang. Di permukaan kumuh itu mungkin kamu dapat melihat sekelompok anak bermain di tanah becek dekat dengan tempat sampah. Ibu-ibu sedang mencuci di pinggir kali yang kotor. Rumahrumah yang sederhana yang terbuat dari papan saling berimpit-impitan. Terlihat banyak pakaian dijemur di depan masing-masing rumah.semua bercampur dan tidak teratur. Sedangkan di gedung-gedung bertingkat,terlihat orang-orang sibuk bekerja dengan pakaian rapi dan bagus. Di tempat ini tampak bersih,teratur,dan nyaman. Sungguh fenomena kehidupan sosial yang kontras dan ironis. Daerah kumuh yang bermunculan di perkotaan hanyalah salah satu dampak dari masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia. Adapuan masalah kependudukan di Indonesia antara lain :
  1. Jumlah penduduk yang besar,
  2. Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi,
  3. Penyebaran penduduk tidak merata,
  4. Kualitas penduduk rendah,
  5. Urbanisasi,dan
  6. Komposisi penduduk sebagian besar muda.

1.Jumlah Penduduk Yang Besar
Pada tahun 2000 penduduk Indonesia mencapai 205,1 juta jiwa. Dua tahun kemudian yaitu tahun 2002,penduduk indonesia bertambah menjadi 207,5 juta jiwa dan pada tahun 2005,penduduk Indonesia sudah mencapai 218,8 juta jiwa. Di lihat dari kuatitas atau jumlah penduduk,Indonesia menduduki urutan ke empat terbesar di dunia setelah Cina,India,dan Amerika Serikat.
Pada 2050,jumlah penduduk Indonesia diperkirakan menjadi 300 juta jiwa. Berarti jumlah ini dua kali lipat dibandingkan jumlah penduduk tahun 2000. Betap besar dan cepat peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dapat menimbulkan maslah dalam pembangunan negara jika tidak dikelola dengan baik,terutama menyangkut bidang sosial,ekonomi,dan kesejahteraan penduduk.
Dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah harus mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup penduduk Indonesia. Sampai saat ini pemerintah masih terbatas kemampuannya sehingga masih banyak penduduk yang miskin, kekurangan gizi, dan tidak mempunyai tempat tinggal.selain itu pemerintah juga harus menyediakan lapangan kerja,fasilitas kesehatan,pendidikan,dan fasilitas sosial lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah juga menggerakan peran sektor swasta. Peran serta swasta yang telah dilakukan antara lain adalah pembangunan kawasan industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta, dan lain sebagainya.

2.Pertumbuhan Penduduk Yang Sangat Tinggi
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih tergolomg tinggi, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1% per tahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% per tahun,1980-1990 sebesar 1,98% per tahun dan pada tahun 1990-2000 sebesar 1,49% per tahun.
Pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode tahun 2000-2005 sebesar 1,3%. Berdasarkan tingkat pertumbuhan data Badan Pusat Statistik (BPS),tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi sebesar 4,99% terjadi di provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk terendah sebesar 0,18% terjadi di provinsi Kalimantan Barat. Pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong tinggi da berpengaruh terhadap :
  • Peningkatan kemiskinan.
  • Peningkatan pengangguran.
  • Pertumbuhan angkatan kerja.
  • Peningkatan urbanisasi.
  • Tuntutan penyediaan pangan meningkat.
  • Tuntutan penyediaan tempat tinggal meningkat.
  • Tuntutan penyediaan sarana kesehatan dan pendidikan meningkat.

Gambar 1.3 bayi-bayi yang lahir menandai bertambahnya penduduk












3.Penyebaran Penduduk Tidak Merata
Pada saat ini jumlah penduduk Indonesia melebihi 200 juta jiwa. Penduduk sebanyak ini tersebar tidak merata ke seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Sebagian besar atau 60% jumlah penduduknya berpusat di pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9% dari luas daratan keseluruhan. Survei penduduk tahun 2005 menunjukan bahwa provinsi terpadat penduduknya adalah DKI Jakarta dengan kepadatan 13.344 jiwa/km². sedangkan provinsi terjarang penduduknya adalah Papua dengan 7 jiwa/km². Bisa kita bayangkan betapa timpangnya tingkat kepadatan penduduk di Jakarta dan Papua atau Jawa dan luar Jawa.


Selain itu,secara nasional penduduk yang tinggal di perkotaan pada tahun 2005 mencapai 42,5% dari jumlah penduduk keseluruhan. Padahal pada tahun 1930 penduduk kota yang berjumlah lebih dari 100.000 jiwa baru terdapat di tujuh kota dengan proporsi 30%.
Penduduk perkotaan yang makin padat dapat menimbulakn banyak masalah, antara lain, pemukiman liar dan kumuh makin berkembang, sistem angkutan masih jauh da rimit, prasarana pembuangan limbah dan kotoran tidak mencukupi, persediaan air bersih berkurang, jumlah penduduk miskin bertambah, serta peningkatan pencemararan.

4.Kualitas Penduduk Rendah
Bagaimanakah kualitas penduduk Indonesia ? secara spontan kamu pasti akan mengatakan bahwa kualitas penduduk Indonesia masih tergolongrendah. Kualitas penduduk dicerminkan dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan.
a.Tingkat Pendapatan
Pendapatan penduduk Indonesia walaupun mengalami peningkatan tetapi masih tergolong rendah di bandingkan bangsa-bangsa lain.

Dengan pendapatan per kapita yang masih rendah berakibat penduduk yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai kesejahteraan. Rendahnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia terutama disebabkan oleh :
1)Pendapatan nasional yang masih rendah. Hal ini disebabkan sumber daya alam yang dimiliki belum sepenuhnya dikelola dan di manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
2)Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan yang tinggi tiap tahunnya.
3)Masih rendahnya penguasaaan teknologi oleh penduduk sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam kurang optimal.

Gambar 1.4 penduduk miskin kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya karena tingkat pendapatan yang rendah











b.Tingkat Pendidikan
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah (BOS),program wajib belajar, dan lain sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang di alami, maka hingga saaat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia sebagai berikut.
1)Rendahnya pendapatan per kapita penduduk, menyebabkan orang tua tidak mampu membiayai anaknya sekolah, sehingga banyak anak yang putus sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat.
2)Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru, dan buku-buku pelajaran. Hal ini menyebabkan tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah, terutama di daerah pelosok dan terpencil yang sulit dijangkau program pemerintah.
3)Masih kurangnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga anak tidak disekolahkan tetapi justru diarahkan untuk bekerja membantu memenuhi ekonomi keluarga.

Gambar 1.5 peningkatan fasilitas pendidikan di sekolah












c.Tingkat Kesehatan
Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu negara dapat di lihat dari besarnya anga kematian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Untuk mengetahui tingkat kesehatan penduduk dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat kesehatan penduduk indonesia dan beberapa negara berkembang masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan dan angka harapan hidup yang lebih rendah di bandingkan dengan negara-negara maju. Rendahnya kualitas kesehatan penduduk umumnya disebabkan oleh :
1.lingkungan yang tidak sehat.
2.Gejala kekurangan gizi yang seringdialami penduduk.
3.Penyakit menular yang sering terjangkit.
4.Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

5.Urbanisasi

Urbanisasi merupakan masalah kependudukan di Indonesia. Urbanisasi terjadi karena adanya ketimpangan daerah pedesaan dan perkotaan. Ketersediaan lapangankerja, kemegahan, kegermelapan, dan kelengkapan fasilitas hidup yang ditawarkan perkotaan adalah faktor yang menarik penduduk pedesaaan untuk berpindah ke kota. Sebagai contoh perpindahan penduduk dari desa-desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur ke jakarta untuk mencari pekerjaan. Urbanisasi menyebabkan penduduk kota bertambah banyak dan menimbulkan permasalahan di kota.
Selain urbanisasi, perpindahan penduduk sesaat dan musiman juga menambah masalah di perkotaan. Banyak penduduk bertempat tinggal di pinggiran kota tetapi bekerja untuk mencari nafkah di kota. Sebagai contoh perpindahan penduduk yang terjadi di jakarta. Pada pagi hari, penduduk dari daerah wilayah Bogor,Tenggerang, dan Bekasi berbondong-bondong pergi bekerja menuju pusat-pusat bisnis, ekonomi, perdagangan, serta industri di kota Jakarta. Tetapi, setelah petang hari mereka pulang ke rumah tempat tinggalnya didaerah pinggiran kota yang bisa mencapai 60 Km dari pusat kota. Mereka ini disebut penglaju atau boro yang meramaikan dan menghidupkan perekonomian kota di satu pihak, tetapi di lain pihak menambah beban masalah kota.

Gambar 1.6 kota sebagai tempat tujuan dari urbanisasi











6.Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda
Penduduk yang tergolong berusia muda adalah penduduk yang berusia 0-14 tahun. Pada usia tersebut penduduk tergolong usia yang tidak produktif sehingga masih menjadi tanggungan bagi penduduk usia produktif. Kebutuhan penduduk usia muda yang harus disediakan oleh pemerintah adalah sarana pendidikan dan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah juga menggalakan partisipasi piahk swasta.

Gambar 1.7 penduduk usia muda














B.Dampak Dari Permasalahan Penduduk

Jumlah penduduk besar, pertumbuhan penduduk tinggi, penyebaran penduduk tidak merata, tingkat urbanisasi tinggi, dan jumlah pengangguran yang meningkat adalah permasalahan penduduk yang berdampak pada kehidupan masyarakat serta pembangunan nasional. Dampak permasalahan tersebut menyentuh segala bidang. Mulai bidang sosial, ekonomi, keamanan, kesehatan, hingga ketenaga kerjaan. Beberapa kasus akibat dampak permasalahan tersebut muncul di Indonesia. Seperti kasus kelaparan dan busung lapar serta kasus-kasus kerusakan lingkungan. Berbagai macam kasus akibat permasalahan penduduk tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan tetapi juga meramabah di wilayah pedesaan. Sebut saja angka pengangguran yang semakin tinggi, kondisi ekonomi yang semakin terpuruk hingga mendorong tingkat kemiskinan yang tinggi. Belum lagi tekanan-tekanan lain yang di alami penduduk dalam kehidupan sosial ekonomi. Apa saja dampaknya ?

Dampak yang di timbulkan oleh permasalahan penduduk sebagai berikut :
1.Peningkatan Angkatan Kerja
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS),jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan yang cukup besar sejak krisis ekonomi pada tahun 1997. Jumlah angkatan kerja meningkat tajam menjadi 98,8 juta orang pada tahun 2001. Jadi selama emapt tahun jumlah angkatan kerja telah bertambah 9,2 juta orang. Di tahun 2006, angkatan kerja mencapai 11 juta orang.
Selain jumlahnya yang besar, angkatan kerja lebih didominasi oleh tingkat pendidikan yang rendah, yaitu SD dan dibawahnya sebesar 59,1%, SMP sebesar 17,05%, SMA sebesar 2,27% dan Perguruan Tinggi sebesar 2,7%.
Tingkat pendidikan tenaga kerja berkaitan erat dengan kulaitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi faktor penting dalam mencapai keberhasilan pembangunan.
Gambar 1.8 sekelompok angkatan kerja sedang melihat lowongan pekerjaan

2.Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang di hadapi semua negara, baik negara maju maupun berkembang. Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, jumlah pengagguran dan presentasenya lebih besar di bandingkan dengan negara maju seperti singapura atau jepang.
Sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 sampai dengan 2005, jumlah pengangguran di Indonesia terus mengalami peningkatan. Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia meningkat dari 4,8 juta jiwa menjadi 7,71 juta jiwa atau rata-rata bertambah sekitar 1 juta jiwa per tahun. Dari jumlah tersebut, sebagian nesar merupakan kelompok usia muda. Hal ini berarti bahwa sebagian besar angkatan muda tidak memiliki pekerjaan sam sekali. Mereka kemudian menjadi beban kelompok lain ynag bekerja atau produktif.
Selain pengangguran terbuka, krisis ekonomi yang di alami Indonesia juga mengakibatkan banyak penduduk menjadi setengah pengangguran. Menurut data statistik ,pada tahun 2005 total jumlah pengangguran terbuka maupun setengah pengangguran mencapai 42 juta jiwa lebih.

3.Kemiskinan
Permasalahan penduduk yang juga sedang di hadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Perumbuhan ekonomi yang di harapkan dapat menguranngi kemiskinan ternyata belum tercapai . harus di akui bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi menyebabkan bertambahnya kelompok orang miskin. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Penurunan pertumbuhan ekonomi semakin terasa ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi. Sebelm krisis pada tahun 1997, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7% per tahun. Tetapi,pada saat Indonesia mengalami krisis, perumbuhan ekonomi selama beberapa tahun kurang dari 2%. Kemudian, lamabat laun pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 3,4% pada tahun 2000, meningkat menjadi 5,6% pada tahun 2005. Dan pula pada tahun 2006 menjadi 5,5%. Dengan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi, maka penduduk yang masuk dalam angkatan kerja dapat terserap bekerja lebih banyak lagi sehingga menghasilkan pendapatan keluarga. Dengan demikian, jumlah kelompok orang miskin dapat di kurangi.
Indikator lain yang dapat di gunakan untuk mengetahui tingkat kemiskinan adalah pendapatan per kapita atau rata-rata pendapatan penduduk. Sebelum krisis ekonomi, pada tahun 1996 pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 1.023. kemudian pada saat krisis tahun 1998, pendapatan per kapita melorot tajam menjadi US$ 436. Baru pada tahun 1999 pendapatan perkapita mengalami kenaikan menjadi US$ 607 dan pada tahun 2005 menjadi US$ 1,280. Sampai pada tahun 2006, jumlah penduduk yang tergolong miskin di Indonesia sebanyak 39,05 juta orang. Mereka yang berada di pedesaan sebanyak 63,41% juta orang dan sisanya ada di perkotaan.

Gambar 1.9 banyak anak-anak yang mengalami kelaparan,karena besarnya tingkat kemiskinan di Indonesia










4.Daerah Kumuh (Slum)
Daerah kumuh merupakan dampak dari permasalahan penduduk. Daerah kumuh muncul di perkotaan sebagia damapak dari kemiskinan. Mereka terpinggirkan akibat pembangunan kota.
Banyak penduduk desa berbondong-bondong berpindah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Lapangan kerja, fasilitas kehidupan yang lengkap, serta perumahan dan gedung-gedung megah menjadi daya tarik penduduk desa untuk berpindah ke kota. Tetapi kenyataannya, setelah berada di kota mereka menghadapi kehidupan kota yang sulit dan keras. Mereka harus bersaing dengan banyak orang untuk mendapatkan fasilitas hidup yang nyaman.
Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang rendah berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang rendah berdampak peningkatan kemiskinan yang di tandai dengan munculnya daerah kumuh (slum). Contoh yang nyata dapat di saksikan di kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonensia.

Gambar 1.10 daerah kumuh (slum) di kota










5.Tekanan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi

Pertumbuhan penduduk yang cepat dan jumlah yang besar berdampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Kejahatan seperti pencurian, pencopetan, perampokan, dan pembunuhan serta tindakan kriminal lainnya, sering terjadi di kota-kota yang berpenduduk padat. Kejahatan yang timbul di pengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi penduduk kota yang miskin.
Peningkatan tindakan menyebabkan kehidupan di kota tidak aman dan nyaman. Meskipun telah di lakukan usaha pemberantasan kejahatan oleh pemerintah, tetapi kejahatan di kota tetap saja terjadi. Pembangunan kota perlu memperhatikan dampak sosial ekonomi penduduk kota. Jadi,selain memacu pertumbuhan ekonomi maka pemerintah perlu menyelesaikan masalah sosila ekonomi penduduk kota. Tentunya kita juga dapat berperan meskipun kecil.

Gambar 1.11 ilustrasi gambar seorang pencopetan yang terjadi di jalan












C.Upaya Mengatasi Permasalahan Penduduk Idonesia
Permasalahan penduduk Indonesia, baik yang bersifat kuatitas maupun kualitas, perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya. Upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan penduduk di Indonesia yang telah di lakukan pemerintah antara lain sebagai berikut :

1.Keluarga Berencana (KB)
Sampai saat ini,keluarga berencana (KB) merupakan bentuk upaya untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk. Seadainya Indonesia tidak melaksanakan KB, maka penduduk Indonesia pada tahun 2000 akan berjumlah dua kali lipat penduduk tahun 1970 atau berlipat dua selama 30 tahun. Hasil proyeksi jumlah penduduk menyebutkan apabila tidak di laksanakan KB, maka penduduk Indonesia akan mencapai 237,2 juta jiwa. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Keberhasilan program KB dapat di buktikan dari menurunnya angka kelahiran pada tahun 1960 sampai dengan 2000. Berturut-turut pada tahun1960-1970,1990 dan 2000 angka kelahiran berkisar 42-47, 33, 27, dan 23 bayi per 1000 penduduk.

Gambar 1.12 Model keluarga berencana: dua anak cukup













2.Upaya Peningkatan Kaulitas Penduduk
Upaya peningkatan kualitas penduduk telah pemerintah di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.
a.Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan kualitas penduduk di bidang pendidikan adalaha sebagai berikut :
1)Pelaksanaan wajib belajar 9 tahun.
2)Pembenahan kurikulum pendidikan disesuaikan dengan perkembangan dab tuntutan zaman
3)Pendirian sekolah umum dan sekolah kejuruan di daerah-daerah.
4)Melengkapi sekolah dengan sarana penunjang dan fasilitas pendidikan, seperti buku-buku pelajaran, alat-alat peraga dan laboratorium.
5)Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
6)Meningkatkan pendidikan agama untuk memperkuat akhlak dan moral bangsa.
7)Menciptakan lulusan sekolah dan pergguruan tinggi yang memiliki kompetensi sehingga siap bekerja.

Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar 1.13 Gerakan budaya membaca anak-anak untuk meningkatkan mutu pendidikan.











b.Peningkatan Lapangan Pekerjaan

Upaya peningkatan kualitas penduduk di bidang lapangan kerja,adalah sebagai berikut :
1)Mengadakan proyek yang bersifat padat karya.
2)Membangun pusat kegiatan ekonomi, bisnis, dan industri di daerah-daerah untuk menyerap tenaga kerja di daerah.
3)Memberi fasilitas kredit lunak kepada pengusaha ekonomi kecil dan menengah untuk pengembangan usahanya.
4)Memberikan bantuan modal di daerah melalui program manajemen usaha dan pemasaran produk.
5)Mempermudah izin pendirian usaha.
6)Pemberian bantuan manajemen usaha dan pemasaran modal.
Coba perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 1.15 proyek padat karya













c.Peningkatan Mutu Kesehatan
Upaya peningkatan kualitas penduduk di bidang kesehatan sebagai berikut :
1)Pembangunan rumah sakit, puskemas, balai kesehatan Ibu dan Anak, serta posyandu.
2)Mengadakan kegiatan imunisasi dan vaksinasi.
3)Program perbaikan gizi.
Program ini di tunjukan kepada mereka yang rawan gizi atau bagi penduduk yang berpenghasilan rendah.
4)Mengadakan penyuluhan kesehatan.
5)Pemberantasan penyakit menular.
6)Penyediaan peralatan penunjang kesehatan dan obat-obatan yang murah (generik)
7)Pengawasan mutu obat dan makanan yang beredar.
8)Pembangunan saluran pembuangan dan pengolahan limbah.
Coba perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 1.16 peningkatan kesehatan masyarakat.

Upaya peningkatan kualitas penduduk di bidang kesejahteraan ekonomi atau pendapatan adalah sebagai berikut:
1)Meningkatkan upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) para pekerja sehingga kebutuhan fisik mimimum.
2)Menekankan laju inflasi atau nilai tukar uang terhadap barang.
3)Meningkatkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB).
4)Membuka kesempatan kerja dan meningkatkan etos kerja.
3.Menghambat Urbanisasi
Program untuk menghambat urbanisasi telah di lakukan di Indonesia. Upaya yang dapat di lakukan antara lain dengan membuat persyaratan yang harus di penuhi oleh penduduk daerah yang ingin mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP) kota. Selain itu, di lakukan pembatasan bidang usaha pembedaan pelayanan bagi penduduk daerah yang membuka usaha di kota. Sebagai contoh, para pendatang dari daerah yang ingin bekerja dan menetap di Jakarta harus menitipkan uang sebesar dua kali ongkos kendaraan menuju daerah asalnya. Apabila selama enam bulan mereka gagal mendapatkan pekerjaan tetap di Jakarta, uang simpanan tadi di kembalikan untuk biaya pulang ke daerah asalnya. Hanya mereka yang berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu enam bulan boleh tinggal di Kota dan mendapat KTP Kota.
Selain di lakukan di daerah tujuan (kota), usaha menghambat urbanisasi juga di lakukan didaerah asal (desa dan kota menengah). Di daerah asal perlu di buka lapangan pekerjaan dan di bangun fasilitas penunjang kehidupan yang memadai. Prasarana perhubungan, tempat belanja, dan tempat hiburan perlu di bangun sehingga penduduk tidak tergiur untuk pindah ke kota.

Gambar 1.18 Kota sebagai tujuan urbanisasi












4.Peningkatan panen
Menurut Robert Maltus, peningkatan jumlah penduduk dapat diibaratkan deret ukur. Sedangkan peningkatan jumlah pangan diibaratkan deret hitung. Sebagai contoh, bila jumlah penduduk meningkat dari1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 108, ... , dan seterusnya maka jumlah pangan hanya meningkat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,..., dan seterusnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat harus di imbangi dengan ketersediaan pangan yang cukup. Untuk mencukupi kebutuhan pangan maka di lakukan berbagai upaya, antara lain intensfikasi dan ekstensifikasi pertanian serta substitusi pangan. Contoh upaya substitusi pangan, penduduk semula terbiasa dengan makan makanan pokok nasi sepenuhnya kemudian porsinya diganti dengan jagung dan ketela.

Gambar 1.19 panen padi


















Kamu telah selesai mempelajari modul ini saya ucapkan selamat kepada kamu yang telag berusah kersa mempelajari modul ini. Semoga kamu dapat memahami semua materi yang ada dalam modul ini.
Di dalam modul ini kamu telah mempelajari permasalah-permasalahan yang di alami oleh penduduk Indonesia serta dampanya terhadap pembangunan.
Untuk memperkuat ingatan kamu, ada baiknya kamu membaca rangkuman berikut ini.
1.Permasalahan penduduk Indonesia adalah sebagai berikut :
a.Jumalah penduduk yang besar.
b.Pertumbuhan penduduk yang tinggi.
c.Penyebaran penduduk yang tidak merata.
d.Kualitas penduduk yang rendah.
e.Urbanisasi
f.Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda
2.Rendahnya kualitas penduduk di cermin dari :
a.Rendahnya tingkat pendapatan.
b.Rendahnya mutu pendidikan yang ada.
c.Rendahnya kualitas kesehatan.
3.Dampak dari permasalahan penduduk adalah :
a.Peningkatan angkatan kerja.
b.Pengangguran.
c.Kemiskinan. Daerah kumuh (slum).
d.Tekakan terhadap kehidupan sosial ekonomi.
4.Upaya untuk mengatasi permasalahan penduduk Indonesia :
a.Keluarga Berencana (KB).
b.Upaya Peningkatan kualitas penduduk.
Peningkatan mutu pendidikan.
Peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
Peningkatan pendapatan nasional.
c.Menghambat urbanisasi.
d.Peningkatan pangan.

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalnya menurut kelompk umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan menurut tempat tinggal.
Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Mobilitas penduduk di bedakan menjadi mobilitas permanen (menetap) dan mobilitas tidak permanen/migrasi.
Akhirnya saya mengucapkan selamat belajad dan semoga sukses !
















Pilihlah jawaban yang tepat !
1.Dimanakah ditemukan permasalahan persebaran penduduk tidak merata di Indonesia ditinjau dari kewlilayahannya ?
a.Indonesia Tengah dan Indonesia Barat.
b.Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
c.Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
d.Indonesia dataran rendah dan Indonesia dataran tinggi.
2.Faktor penentu suatu negara agar menjadi negara maju dan dapat menyejahterakan rakyatnya adalah . . . .
a.Teknologi modern c. Sumber daya manusia
b.Sumber daya manusia d. Kekayaan tambang dan hutan
3.Manakah contoh negara maju yang berhasil mengelola sumber daya manusianya meskipun wilayahnya sering mengalami gempa dan pernah kalah dari perang ?
a.Jepang c. Taiwan
b.Jerman d. singapura
4.Berdasarkan data penduduk dunia tahun 2006, Indonesia berada di peringgkat . . . .
a.Empat Asia c. Lima Dunia
b.Lima Asia d. Enam Dunia
5.Di bawah ini merupakan dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi, kecuali . . . .
a.Penurunan kualitas hidup c. Peningkatan pendapatan per kapita
b.Peningkatan urbanisasi d. Peningkatan pengangguran
6.Manakah yang memberi gambaran nyata tentang keadaan penduduk di pulau Jawa ?
a.Luasnya 7% dari luas daratan Indonesia tetapi penduduknya 60% dari penduduk Indonesia.
b.Luasnya 7% dari luas daratan Indonesia tetapi penduduknya 70% dari penduduk Indonesia.
c.Luasnya 6% dari luas daratan Indonesia tetapi penduduknya 70% dari penduduk Indonesia
d.Luasnya 6% dari luas daratan Indonesia tetapi penduduknya 60% dari penduduk Indonesia
7.Di bawaini tidak termasuk permasalahan penduduk di Indonesia adalah . . . .
a.Pertumbuhan penduduk tinggi c. Kualitas penduduk tinggi
b.Penyebarab penduduk tidak merata d. Tingkat kesehatan rendah
8.Pendapatan per kapita penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh . . . .
a.Pendapatan nasional tinggi
b.Jumlah penduduk yang terus menurun
c.Sumber daya alam bangsa Indonesia yang melimpah
d.Penguasaan teknologi oleh penduduk yang masih rendah sehingga pengelolaan sumber daya alam belum optimal.
9.Permaslahan penduduk dapat menimbulkan dampak-dampak di bawah ini, kecuali . . .
a.Peningkatan kualitas penduduk c. pengangguran
b.Kemiskinan d. Munculnya daerah kumuh
10.Tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat di lihat dari . . . .
a.Tingkat pertumbuhan penduduk
b.Angka kelahiran dan angka kematian
c.Angka kematian bayi dan angka harapan hidup
d.Jumlah penderita gizi buruk dan angka kelahiran









DAFTAR PUSTAKA
Winarti .2007. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL-GEOGRAFI. Klaten ; PT Macana Jaya Cemerlang.
http://izzahluvgreen.wordpress.com/2009/04/04/dampak-permasalahan-penduduk-di-indonesia-terhadap-lingkungan-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar